my blog


Rabu, 12 Desember 2012

Menghadapi kegelapan dalam hidup

"Besi yang paling murni dihasilkan dari alat penghangat yang paling panas, dan bola api yang paling terang didapatkan dari badai yang paling gelap."

Sebagian binatang adalah ciptaan malam. Mereka memulai kehidupan mereka ketika matahari terbenam. Sebaliknya, kita manusia yang tidak diciptakan untuk berfungsi dalam kegelapan. Seperti seorang pejelajah yang tersesat di malam berawan  yang membuat kita tidak dapat menemukan arah yang benar. Kita akan menjadi takut akan terjadi kemungkinan yang terburuk.

Kita memang diciptakan untuk tinggal dalam terang, namun pada waktu tertentu, kehidupan kita hanya dinaungi kegelapan. Tidak jarang kita menghadapi hari-hari gelap, bahkan sering. Di saat kita merasa kehilangan atau diacuhkan, kita mungkin akan dilanda kesedihan. Jiwa kita terbungkuk-bungkuk membawa beban, semakin hari semakin berat. Harapan kita hilang dan kita merasa tenggelam tanpa sempat diselamatkan.

TUHAN berdiam di dalam terang yang tidak terjangkau. DIA adalah terang dan di dalam DIA tidak ada kegelapan. TUHAN tidak akan membiarkan anak-anak Nya berdiam dalam kegelapan. DIA  hanya mengizinkan kita tau bahwa kegelapan itu ada. Jika kita terjebak dalam kegelapan apa yang harus dilakukan ? jawabannya adalah "peka". TUHAN selalu meninggalkan jejak pada ciptaan-Nya. Jadi, semua kembali pada diri kita. Sudahkah kita peka pada tanda-tanda yang diberikan TUHAN.

"Malam dapat menjadi saat yang paling menyulitkan dalam hari. Tapi malam pun memiliki sisi terang jika kita memperhatikannya. Di sore hari warna-warni alam memadu, Inilah saat menurunkan semua bebanmu, istirahatkan semua kekhawatiranmu, Beristirahatlah dalam TUHAN. Tidurlah dengan keyakinan penuh bahwa meskipun kita tidak dapat melihat, cahaya fajar akan bersemayam lebih dekat dari yang kita bayangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar